Sejarah Kitab Kuning
Kebanyakan naskah para ulama pasca
Khulafaa al-Rasyidin
ditulis dengan menggunakan Bahasa Arab tanpa harakat, tidak seperti
Al-Qur'an pada umumnya. Dikarenakan tujuan pemberian harakat pada
Al-Quran lebih kepada bantuan bagi orang-orang non arab dan
penyeragaman. Sedangkan bagi orang yang menguasai tata bahasa bahasa
Arab maka dapat dengan mudah membaca kalimat tanpa harakat tersebut.
Inilah yang kemudian di Indonesia dikenal sebagai Kitab Gundul untuk
membedakannya dengan kitab bertulisan dengan harakat.
Sedangkan mengenai penyebutan istilah sebagai Kitab kuning,
dikarenakan memang kitab-kitab tersebut kertasnya berwarna kuning, hal
ini disebabkan warna kuning dianggap lebih nyaman dan mudah dibaca dalam
keadaan yang redup. Ketika penerangan masih terbatas pada masa lampau,
utamanya di desa-desa, para santri terbiasa belajar di malam hari dengan
pencahayaan seadanya. Meski penerangan kini telah mudah, kitab-kitab
ini sebagian tetap diproduksi menggunakan kertas warna kuning mengikuti
tradisi, walaupun ada juga yang telah dicetak pada kertas berwarna putih
(HVS). Sebab lainnya, adalah karena umur kertas yang telah kuno yang
turut membuat kertas semakin lama akan menguning dan menjadi lebih gelap
secara alami, juga disebutkan ketika dahulu lilin/lampu belum bercahaya
putih dan masih kuning maka kertas berwarna putih atau kuning sama saja
akan tetap terlihat kuning, sehingga ketika kertas kuning dahulu lebih
ekonomis maka penggunaan kertas kuning dapat meringankan ongkos produksi
secara massal. Kini di era modern Kitab-kitab tersebut telah dialih
berkaskan menjadi fail
buku elektronik, misalnya
chm atau
pdf. Ada juga
software komputer dalam penggunaan kitab-kitab ini yaitu
Maktabah Syamila (Shameela) yang juga mulai populer digunakan dikalangan para santri pondok pesantren modern.
Clifford Geertz
seorang ahli antropologi dari Amerika Serikat dalam bukunya yang
terkenal berjudul "Abangan, Santri, Priyayi Dalam Masyarakat Jawa"
(judul aslinya
The Religion of Java) memuat sekelumit ceria tentang kitab kuning. Ada pula buku karangan peneliti Belanda
Martin van Bruinessen yang berjudul "Kitab Kuning, Pesantren, dan Tarekat", yang membahas sejarah kitab kuning dan pendidikan Islam tradisional di Indonesia.
(sumber https://id.wikipedia.org/wiki/Kitab_kuning)
Download Ebook Gratis
File yang name extentionnya djvu download terlebih dahulu aplikasi ini
DJVU app
1.
Subulussalam/Bulughul Maram
2.
Tarjemah Fiqhul Akbar karya Imam Abu Hanifah (djvu)
3.
Tarjemah Fiqhul Akbar karya Imam Asy-Syafi'i (djvu)
4.
[Abdurrahman bin Hasan] Ringkasan Minhajus Sunnah Ibnu Taimiyah (djvu)
5.
Al-Adzkar (djvu)
6.
Hijab & Pakaian Muslimah dalam Shalat (djvu)
7.
Kaidah Ahlussunnah Wal Jama'ah (djvu)
8.
Tawassul (djvu)
9.
zallaqah (djvu)
10.
Terjemah Kitab Haulal Ihtifal Bidzikril Maulidin Nabawi Al-Syarif - Sayyid Muhammad bin Alawi Al (djvu)
11.
Terjemah Daqoiqul Akhbar (djvu)
12.
Sullamut Taufiq (djvu)
13.
kamus al munawir digital (djvu)
14.
Muqaddimah [Ibn Khaldun] (djvu)
15.
Kaidah Ahlussunnah Wal Jama'ah (djvu)
16.
Al-Adzkar (djvu)
17.
[Abdurrahman bin Hasan] Ringkasan Minhajus Sunnah Ibnu Taimiyah (djvu)